Image dari Sportku.com
Dunia bisnis memang selalu menawarkan iming-iming pendapatan yang menjanjikan. Seiring dengan perkembangan jaman, peluang bisnis pun juga semakin terbuka. Namun demikian persaingan di dunia bisnis selalu ketat dan akan semakin ketat ke depannya. Tinggal bagaimana Anda mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada untuk bisa memanfaatkannya.
Meskipun barangkali peluang bisnis yang sudah ada adalah bisnis yang banyak pesaingnya, namun jika Anda bisa memberikan sentuhan yang berbeda pada konsumen, maka itu bisa menjadi nilai lebih pada bisnis Anda yang kemudian bisa menarik konsumen untuk menggunakan produk bisnis Anda. Seperti apa yang dilakukan oleh Nikasius Dirgahayu yang memiliki profesi atau berbisnis sebagai seorang tukang cukur.
Meski yang dikerjakan Nikasius sudah banyak yang menekuninya, namun ada yang berbeda dan unik yang ditawarkan Nick dengan bisnisnya. Bagaimana keunikan bisnis yang digeluti Nick, simak cerita selengkapnya di bawah ini.
Berawal Dari Keisengan Semasa Kuliah Bersama Teman
Pria yang akrab disapa Nick ini menuturkan bahwa awal mula ia memulai usahanya adalah ketika masa kuliah. Saat itu ia iseng-iseng mencukur rambut teman-teman kuliahnya di kampus. Keisengan itulah yang kemudian membuat Nick semakin tertarik dengan dunia cukur-mencukur.
Ia semakin tertantang dan ingin mempelajari lebih dalam tentang memotong rambut secara lebih dalam. Ia mempelajari beragam jenis dan potongan rambut secara otodidak dan melalui situs Youtube. Seiring berjalannya waktu, Nick kemudian dipaksa oleh teman dan kakak tingkatnya untuk menjadi barber mereka.
Dari situ kemudian terlintas dipikiran Nikasius Dirgahayu untuk memulai bisnis barbershop. Kemudian ia memutuskan untuk lebih serius dalam menekuni bisnis barbershop. Namu tak berjalan mulus, karena Nock mengaku terhalang dengan kebutuhan dana sebagai modal usaha untuk membangun usaha barunya. Namun meski demikian, Nick tetap tidak menyerah, ia mencoba alternatif lain untuk bisa memasarkan bisnisnya. Nah, keadaan tersebut ternyata justru mengilhami Nick untuk membuat terobosan dengan membuka usaha pangkas rambut online.
“Butuh dana yang banyak kalau lihat culture-nya di AS, barbershop itu mahalnya di kursi barber, yang klasik bisa Rp 25 juta, mulai coba pikir kenapa aku nggak online,” jelas Nick.
Harus Bisa Berebeda Dari Bisnis Lain yang Sejenis
Nick sangat sadar bahwa bisnis yang ia geluti saat ini adalah bisnis yang sudah ditekuni banyak orang. Tentu persaingan sangat ketat, maka dari itu Nick berusaha menjual sesuatu yang berbeda dari yang lain agar tetap bisa bertahan dan bahkan berkembang. Di bisnis yang ia geluti ini, Nick lebih ke memberikan pelayanan kepada para konsumennya.
Jika umumnya barber atau tukang cukur selalu mangkal dan yang datang ke barber adalah konsumennya, maka berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh “NickBarbership” brand yang Nick bangun. Ia memberikan pelayanan maksimal dengan langsung datang ke rumah, apartemen atau ke mana saja pelanggan memanggilnya.
Pemasaran dan Pencapaian Usaha Nikasius Dirgahayu
Sebagai sarana pemasaran bisnisnya, Nick mengandalkan dari mulut ke mulut dan juga melalui koneksi dan pertemanan. Selain itu, ia juga memanfaatkan pemasaran online sebagai salah satu media pemasaran yang sangat efektif seperti dengan menggunakan media sosial seperti Instagram dan Twitter.
Selain itu, Nick juga menyebutkan bahwa konsep yang dia bawa tidak hanya pangkas rambut saja yang cukup 15 menit selesai terus pulang. Konsep yang ditawarkan Nick lebih santai dengan potong rambut sambil ngobrol, yang membuat konsumen lebih nyaman tentunya.
“Pangkas rambut cuma potong, habis itu pulang 15 menit selesai, nah kalau saya karena jualan jasa ya sambil ngobrol, konsepnya lebih santai, jadi orang enggak cuma potong rambut selesai,” jelas Nick.
Untuk omzet yang ia dapatkan juga terbilang besar untuk ukuran bisnis yang terlihat sepele. Ia menuturkan ia menghabiskan dana sekitar 2 juta pada awal memulai bisnis barbershop ini. Kini bisnis milik Nikasius Dirgahayu bisa menghasilkan pemasukan sekitar 10 juta sampai 15 juta rupiah tiap bulan dengan tarif sekali potong Rp 100.000 plus ongkos transportasi Rp 10.000 per kilometer dari Tebet.